Awal bulan ini, saya memutuskan untuk mencari tahu siapa politisi yang mau saya pilih di Pemilu legislatif kali ini. Karena saya ada di Boston, saya cuma bakal memilih anggota DPR saja di Dapil Jakarta II (Jakpus, Jaksel, Luar Negeri). Tapi ini pun ternyata bukan perkara mudah, karena kandidatnya ada banyak. Saya memutuskan untuk menuliskan penelusuran saya di sebuah utas Twitter.
TL; DR: empat orang kandidat di shortlist saya:
- Nuraini Hilir, PDI-P nomor urut 6.
- Shanti Ramchand, Nasdem nomor urut 4.
- Zuhairi Misrawi, PDI-P nomor urut 2.
- Christina Aryani, Golkar nomor urut 1.
Utas lengkapnya (dengan edit kosmetik):
Selasa, 5 Maret
Oke mari kita mencari siapa caleg yang patut dipilih buat pileg nanti. Karena gue ada di luar negeri, gue cuma bakal milih buat DPR di Dapil Jakarta II. Website infopemilu.kpu error mulu buat loading dapil ini, jadi kita coba yang lain: JariUngu. Banyak juga ini 105 caleg.
(sebelumnya gue mau mengakui bias gue. Kalau gue nemu caleg yang:
- lesbian/transpuan
- etnis Tionghoa/Papua
- agama Ahmadi/Kejawen
- ibu rumah tangga
- pendidikan SMA ke atas
- lahir 13 Januari
bakal langsung gue pilih. Iya ini main politik identitas, tapi mana bakal nemu haha.)
Saringan pertama:
1. bukan mantan napi tipikor. Dari filternya JariUngu sih ga ada di dapil ini.
2. bukan dari partai berkarya. Gue ilfil sama Tommy Soeharto.
3. bersedia publikasi CV. Kalau ngga gimana gue cari tahunya? Yang ada aja banyak. Goodbye Garuda Hanura Demokrat PKPI.
Masih sisa 74 caleg. Banyak ya.
Urut berdasar nomor partai: PKB..... ga ada yang bikin tertarik. Targetnya pada pengen menangin PKB tapi ya trus kenapa? Gue bukan orang PKB jadi ga ngefek buat gue.
Plus ini pada ga baca panduan ngisi formulirnya apa ya. Di borangnya KPU ada petunjuk: Target/Sasaran (berisi contoh hal-hal yang akan dikerjakan ketika telah menjadi anggota DPR).... dan diisinya begitu. *keluh*.
[Addendum: link ke file excelnya ada di sini. Bisa juga klik masing-masing gambar supaya jadi besar.]
Lanjut 02 Gerindra. Ini alay deh pada ngisi motivasinya. Terserah deh kalau pemilih biasa pada taklid buta ke suatu tokoh, lha ini yang bakal jadi aleg. Yang mendingan cuma nomor 7 doang (Basri Kinas Mappaseng) yang ngisi targetnya agak substantif.
Halo 03 PDIP! Wah ini mayan menarik deh ada yang bisa masuk shortlist:
Nomor urut 2 Zuhairi Misrawi sama nomor urut 6 Nuraini.
Ibu dokter nomor urut 3 Amendi Nasution juga menarik (aktif politik sejak zaman Orba!?) tapi longlist aja karena udah 71 tahun.
Kenapa no 2 menarik? Karena Zuhairi ini pekerjaannya peneliti hehe.
Link JariUngu: https://jariungu.com/caleg_2019.php?idCaleg2019=3096 Link KPU: https://infopemilu.kpu.go.id/pileg2019/pencalonan/calon/289044Gue baru pertama kali denger namanya. Tapi ada beberapa artikel juga sebut nama Zuhairi ini promosi toleransi dan membela Ahmadiyah.
Sufi congress in Jakarta against Islamic extremism
Zuhairi Misrawi, head of the Moderate Muslim Society (MMS), an intellectual and NU leader, explained that Muslim mystics contribute to the government fight against fundamentalism. However for him, this fight is too often only words and empty slogans that lack concrete application. A graduate of al Azhar University in Cairo (Egypt), Misrawi criticised the government’s Anti-terrorism Department because of its silence vis-à-vis sermons by some imams during Friday prayers that promote hatred and terror in society. In his view, the government and President Yudhoyono himself shoulder some of the blame. Their slogans may show an intention to fight extremism but they end up protecting those who sow violence and division.Indonesia: More to religious (in)tolerance than meets the eye
At the end of 2010, two Indonesian civil society organisations that work to promote tolerance and understanding in Indonesia, the Moderate Muslim Society (MMS) and the Wahid Institute (WI), separately released the results of research they had conducted on religious life in Indonesia. Both showed significant increases in the number of religiously motivated attacks and discrimination against minority religious groups.For Ahmadiyah in Indonesia, Persecution Remains Unaddressed
Over the last year, MMS recorded 81 cases of religious intolerance, up 30 per cent from 2009, while WI recorded 193 instances of religious discrimination and 133 cases of non-violent religious intolerance, up approximately 50 per cent from the previous year. Among these instances, forced church closures and disruptions of worship services were the most commonly reported complaints, which also included the firebombing of an Ahmadi mosque and violent attacks on congregants.
“There is cause for concern here because the problem still hasn’t been solved,” said Zuhairi Misrawi, director of the Moderate Muslim Society. “In these cases, the government has not been able to provide enough protection and support for the Ahmadis in their pursuit of their right to worship."
Bapaknya juga punya halaman Wikipedia loh, plus nulis buku (Al-quran Kitab Toleransi) dan punya blog (yang tentu saja update terakhirnya dari dasawarsa lalu. Blogging ini emang udah passe ya).
Gue lihat antara Zuhairi sama Nuraini sama-sama sempat di filsafat. Zuhairi di Al Azhar dan Driyakarya (lihat di Wiki), Nuraini di UGM. Gue ga cukup tau contoh politisi jebolan filsafat yang udah ada jadinya kayak apa sih. [addendum: Uwi nambahin kalau Rieke Dyah Pitaloka ternyata alumni filsafat juga.]
Antara dua ini gue condong ke yang urutnya lebih bawah. Detail nomor 6 Nuraini:
JariUngu: https://jariungu.com/caleg_2019.php?idCaleg2019=3100
KPU: https://infopemilu.kpu.go.id/pileg2019/pencalonan/calon/28094
Haduh sayangnya Ibu Nuraini ini namanya ngga Google-friendly sama sekali. Seantero Indonesia pasti jutaan namanya sama. gue cuma nemu di pangkalan data dikti pernah ngajar apa aja di Universitas Bung Karno.
Dua poin plus Ibu Nuraini: SMAnya di Bima ( = mungkin dari luar Jawa) dan sebelumnya jadi staf ahli legislatif, so she should know her stuff. Ohya di Jari Ungu dll tadi ga muncul motivasinya karena ditulis tangan di halaman 4 di CVnya. Untung gue telaten carinya kan ya.Addendum: sejak utas ini ada beberapa info tambahan tentang Ibu Nuraini yang saya temukan. Dia di Pemilu 2014 maju sebagai kandidat DPRD Jakarta dari PDI-P, dan ngga lolos. Tapi dia masuk kategori 'kandidat bersih'-nya ICW waktu itu: https://antikorupsi.org/en/news/nuraini-hilir.
Selain itu, ada wawancaranya dengan media online berdikari yang arsipnya ada di halaman ICW tersebut:
"Dalam Pemilu 2014 mendatang, sejumlah nama aktivis yang sering muncul dalam aksi-aksi protes rakyat di jalanan akan muncul di kertas suara. Salah satu dari mereka adalah Nuraini Hilir. Di tahun 1997-1998, ia menjadi bagian dari gerakan mahasiswa dan rakyat dalam melawan kediktatoran Orde Baru. Saat itu ia menjadi anggota Partai Rakyat Demokratik. Selain itu, melalui Srikandi Demokrasi Indonesia ia aktif memperjuangkan hak-hak kaum perempuan dan rakyat tertindas lainnya."Namanya juga sempat disebut di artikel Indoprogress tentang John Tobing dan di artikel Historia tentang PRD dan penggulingan Soeharto. Dia ternyata juga punya akun twitter, tapi ngga terlalu aktif. (Saya tegor plus nanya ngga dijawab). Dari arsip artikel twitternya ini saya juga nemu dia di koran Amunisi, artikelnya ada di bawah artikel tentang girlband Go Angel'5 (iya saya juga baru tau).
(Selingan: ternyata saya defaultnya kalau nulis di blog jadi 'saya', kalau di Twitter jadi 'gue'.) Kembali ke utas:
Jari Ungu ini agak menyebalkan ya. Gue harus registrasi dulu dan ngasih data personal baru bisa lihat daftar caleg, dan ini entah kenapa websitenya lupa terus kalau gue udah login jadi harus login berulang kali.Rabu, 6 Maret
Hmhmm mulai malas lanjut tapi tanggung udah capernya.
Anyway yang gue baru sadar kenapa ada beberapa caleg nyebutin TKI di motivasi/targetnya: karena dapil LN tentu yang banyak bukan mahasiswa ala-ala kayak gue tapi populasi TKI. (Apakah para TKI ini tau caleg mereka ya mbuh).
Pencerahan kedua: jelas gue bukan orang pertama yang kepikiran buat cari tau semua caleg di dapil gue. Ini satu situs yang komplit banget btw dan gue rekomendasikan buat diubek-ubek supaya tau mana yang caleg yang punya instagram dan mana yang vegetarian: https://litsuscaleg2019.wordpress.com/category/luar-negeri/
Anyway yang vegetarian itu Golkar nomor urut 1. Gue ga punya komentar prinsipil sih sama isian motivasi/targetnya yang kebanyakan umum begini, walaupun beberapa calegnya kayaknya hi-profile di sektor privat ya. (Ini juga berlaku buat Nasdem).
Oh satu caleg yang pantas di call-out adalah caleg 7 dari Golkar. Di Jari Ungu lolos saringan tidak pernah jadi napi tipikor tapi pernah diputus penjara karena korupsi. Lalu targetnya di CV: MENGENTASKAN KEMISKINAN DAN INDONESIA BEBAS KORUPSI.
Eh sebenernya daftarnya Nasdem menarik deng. Shanti Ramchand adalah caleg Hindu pertama yang gue lihat sejauh ini and she's like, dripping with competence? Tapi gue anaknya ga terlalu antusias sama trade dan ASEAN sih..
LinkedIn Shanti: https://www.linkedin.com/in/shanti-shamdasani-2a90a912/ Biografi di situs RSIS: https://www.rsis.edu.sg/event/rsis-cna-live-recording-of-think-tank-talk-show-episode-4/
Shanti Shamdasani is known for her in-depth expertise on ASEAN matters with focus on international trade and political analysis. Her vision on ASEAN started in 2005 where she tirelessly brings the ASEAN debate at various local and international stages. Her highest position was when she was appointed as Advisor to the President of Indonesia, H. E. Susilo Bambang Yudhoyono on ASEAN matters. Ms. Shamdasani also works closely with Ministry of Trade, Ministry of Industry and Ministry of Foreign Affairs on several trade negotiations with India, China, Australia and New Zealand. Her current role continue to reflect her passion and long term vision on policy, legal, trade and political framework in the region; she is the President of ASEAN International Advocacy and sits at the Boards of several Associations as Governors, Advisors and Commissioners.Di Nasdem ada anaknya Rusdi Kirana Lion Air juga. ¯\_(ツ)_/¯ trus ada direktur di Lion. Ada yang mantan Wakil Bupati Minahasa, dan ada CEO publishernya Tatler. Caleg nomor 1 punya sekolah model. Ini partai..... elit-elit semua yak.
Mundur lagi ke Golkar dulu: Christina Aryani juga tampak kompeten sekali, jadi Chief Administrative Officer Jakarta Monorail tapi lalu gue sadar kalau monorail dan MRT itu beda yak. Yang menarik lagi dia sempat jadi researcher di hukumonline christinaaryani.com/tentang.html
Lanjut ke PKS kita? Mari.
Kalau lo orang Klaten dan ga tau HNW dari Klaten, apakah lo tetep orang Klaten? Gue ga bakal pilih dia dan kecil kemungkinan gue pilih PKS sih. Tapi yang gue suka: semua kandidat perempuannya S1, dua orang S2, 1 S3.
Yang gue ga suka: tiga dari empat tadi motivasinya adalah, "karena diamanahi partai". Bu! Mbak! mbok ya own up gitu lho. Sampeyan beneran mau ga sih? Apa karena disuruh aja? hhhhhhh
Minggu, 10 Maret
Mari kita tuntaskan utas ini sekarang? Tinggal separo lagi dan sejujurnya ga banyak yang bikin excited juga. Tapi sebelum lanjut mau nambahin sesuatu:
Ibu Yulisa caleg Nasdem nulis dapat penghargaan "Olimpiade Sains dari Mendikbud Wardiman 2008". Ini teh penghargaan apa? Wardiman menteri 93-98, di tahun itu ibunya udah 25 tahun. Lagian emang Indonesia udah ikutan olimpiade sains? Yohanes Surya aja belum lulus PhD.
Perindo dan PPP. PPP ini pada irit detail. Perindo ada istrinya Hari Tanoe, dan kalau kalian pernah komplain tentang Mars Partainya, si ibu ini adalah penggubahnya.
Berikutnya PSI: Tsamara yang caleg 1 ternyata ga ngisi motivasi dan target di formnya *emoji jempol ke bawah* (atau karena udah populer?). Yang menarik di daftar ini ada dua orang pensiunan career diplomat: Iwan H.S. Wiranataatmaja (Dubes Indonesia untuk Iran, Dubes Indonesia untuk Bangladesh), Mangasi Sihombing (Dubes Indonesia untuk Hungaria).
PAN: ...... yang patut dikomentari cuma Irawati Moerid, yang dulu atlet tenis seangkatan sama Yayuk Basuki (yang sekarang juga aleg DPR dari PAN juga). Di wordpressnya litsus ada berita kalau Irawati ini ikut demo anti LBH tahun 2017. [Aksi Bela Ulama 212 (terfoto mengibarkan bendera hitam bertuliskan Laa Ilaha Illallah putih)]
PBB: pada irit detail semua ga ada yang ngisi motivasi dan target jadi ga ada yang bisa direkomendasikan ini udah terakhir horeeee Dobby is freeee!
Utas tanpa edit kosmetik di Twitter:
Oke mari kita mencari siapa caleg yang patut dipilih buat pileg nanti. Karena gw di luar negeri, gw cuma bakal milih buat DPR di Dapil Jakarta II (?)— Masyhur (@masyhurh) March 5, 2019
Website infopemilu.kpu error mulu buat loading dapil ini, jadi kita coba yang lain: jariungu. Banyak juga ya ini 105 caleg. pic.twitter.com/UHi3ybKnRn
di threadreaderapp: https://threadreaderapp.com/thread/1102952229559025664.html
2 comments:
Kak Masyhur hai! aku sedang cari rekomendasi caleg untuk dapilku tapi malah kebawa ke blog Ka Masyhur :D
Boleh dijadikan cara menyaring caleg di dapilku nih!
Thank you
Hai Asri! Nanti tulis juga ya dapat saringan di dapilnya kayak gimana. Penasaran juga kalau di Bandung-Cimahi kayak gimana.
Post a Comment