Wednesday, December 15, 2010

Buah Terlarang

Dan Kami berfirman, “Hai Adam diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang dzalim. (QS 2:35)

Sayang Adam dan Hawa ngeyel (setelah dibujuk Syaithon). Maka hap-hap, mereka ambil buah itu, makan, ketahuan, Adam dapat jakun dan Hawa dapat payudara*.

Setahu saya, versi populernya--ehm, masyhur--di Barat, si buah itu adalah buah apel. Saya ga tau apa ada secara eksplisit disebutkan di Injil, tapi mungkin sih ngga. Karena waktu saya baca kumpulan tajuk rencana Kompas karangan Jakob Oetama, sempat disinggung mungkin sebenarnya buahnya itu adalah buah mangga.

Lebih masuk akal daripada apel sih, terutama karena apel perlu iklim dingin untuk tumbuh (I'm thinking Malang here)--sementara (CMIIW) konsep aurat baru ada setelah mereka makan si buah terlarang itu. Udara dingin+ga pakai baju=bukan surga ideal. Hmm, atau justru ideal ya?

Bandingkan dengan mangga! Buah tropis = iklim hangat, berarti lebih nyaman kalau konsep pakaian belum dibutuhkan. Skor satu poin untuk Jakob Oetama!

Nah, sekarang saya mau mengajukan satu hipotesa: si buah itu sebenarnya adalah buah durian!

Kenapa durian? Karena banyak yang suka. Oh, durian juga buah tropis lho, jadi mendukung hipotesa iklim surga. Tapi ada beberapa asumsi yang diperlukan agar hipotesa ini bernilai benar:
(1) Durian di surganya Adam dan Hawa tidak berkulit duri.
(2) a. Adam dan Hawa adalah penyuka aroma durian (Hawa berkata, "Iya, Dam, baunya itu lho, sedap dan membangkitkan liur! Mmmmm"); atau b. Durian surga baunya baru muncul setelah dikupas (Adam mengupas durian, mencium baunya, dan berseru, "Gusti! Bau apa ini?" Sambil mengunyah**, Hawa berkata, "I bet you're not manly enough to eat the fruit!").
(3) a. The Almighty ga suka bau durian; atau b. His sense of humor was great jadi dia menciptakan buah berbau--yah tau lah maksudnya (jadi Dia terpanggil oleh seruan Adam di 2b).

I'm personally leaning to 3.a.; sehingga setelah Adam dan Hawa buka buahnya, Dia mencium baunya, dan murka: "WHO DARETH TO SPOILTH MY PARADISE WITH SUCH UN-GO.... YOU HUMANS!"

Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan". (QS 2:36)

------
* Apakah ini berarti Hawa tidak berpayudara sebelumnya? Lalu--uh, postur tubuhnya kayak apa ya?
** Karena untuk bahan payudara Hawa perlu makan buahnya jauh lebih banyak daripada sejumput bahan jakun
------

EPILOG

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Rabb-nya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. 2:37)

Setelah turun ke Bumi dan menemukan Hawa kembali, Adam pun berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku telah mengecap rasa buah-Mu, sudikah Engkau menurunkannya pula ke Bumi ini sebagai pengingat?*"

And true to His fashion of humor, He let grow durian abundantly. With spikes as bonus. Sebagai pengingat penderitaan Adam.

------
* Typical man, I tell you, try to outsmart his better. Padahal ngaku aja jadi pengen lagi karena baru makan secokot kan sama aja.

2 comments:

Ria said...

"mengupas" durian? Kok agak janggal. Durian itu dibuka/dibelah bukan dikupas! *penting deh ini*

Masyhur said...

kan ngikutin asumsi (1) Ri. Lagian repot bener, hidup di surga harus nyari golok dulu buat belah duren.